Konjugasi Kata Sifat Bahasa Jepang
Kata sifat dalam bahasa Jepang disebut keiyoushi (形容詞) dan ia ini terbagi kepada dua golongan yaitu i-keiyoushi (kata sifat-i) dan na-keiyoushi (kata sifat-na). Pertama-tama kita akan bahas tentang na-keiyoushi terlebih dahulu ya, se-7? De wa, ikimashou!.
Kata sifat-na (な形容詞)
Kenapa disebut kata sifat-na? Karena kata sifat ini membutuhkan tambahan 「な」 ketika digabungkan dengan nomina (kata benda) misal: 有名な人 (yuumei na hito : orang yang terkenal). Yang mana yang kata sifat-na ayo tebak? Dan tunjuk pake mouse *gaya tebakan ala dora the explorer, yupp benar, yaitu kata 有名 (yuumei : terkenal). Nah perhatikan kata yuumei kalau digabungkan dengan nomina (kata benda) memerlukan tambahan 「な」. Contoh lainnya : きれいな女 (kirei na onna : wanita yang cantik), 好きな人 (suki na hito : orang yang disukai/menyukai), ハンサムなリーズ (hansamu na Riizu : Riizhu yang ganteng), haha contoh kalimat yang terakhir ngeksis abis ya guys (=ↀωↀ=)✧. Jadi sobat BJB semuanya sudah pada mengerti kan kenapa disebut kata sifat-na atau na-keiyoushi.
Oke, berikutnya kita akan belajar konjugasi-konjugasinya ya. Siap? Kuy mari kita mulai belajarnya
Cara Mengubah Kata Sifat-na Menjadi Bentuk Negatif
Caranya gimping bingit giys, sobat BJB cukup tambahkan ではない (dewanai) atau じゃない (janai) setelah kata sifat-na nya, ini sama seperti halnya konjugasi kata benda yang telah kita pelajari di postingan sebelumnya. Contoh:
- 親切 : shinsetsu : ramah → 親切 じゃ / ではない : shinsetsu ja / dewanai : tidak ramah
- 大切 : taisetsu : penting, berharga → 大切じゃない : taisetsu ja / dewanai : tidak penting, berharga
Yang di atas adalah bentuk standarnya, dan ini adalah versi bentuk sopannya dari kata sifat-na versi negatif:
- きれい : kirei : cantik → きれい じゃ / ではありません : kirei ja / dewa arimasen : tidak cantik
- 好き : suki : suka → 好き じゃ / ではありません : suki ja / dewa arimasen : tidak suka
Contoh kalimat:
私はランブタンが好きじゃないWatashi wa rambutan ga suki janaiSaya tidak suka rambutanあのネチズンは親切ではありませんAno nechizun wa shinsetsu dewa arimsenNetizen (yang) itu tidak ramah
Cara Mengubah Kata Sifat-na Menjadi Bentuk Lampau
Untuk mengubah kata sifat-na ke bentuk lampau juga gimping bingit giys. sobat BJB tinggal tambahkan kata だった (datta) setelah kata sifat-na nya. Contoh:
- 好き : suki : suka → 好きだった : suki datta : telah suka
- 静か : shizuka : hening, sepi → 静かだった : shizuka datta : telah hening, sepi
Untuk bentuk lampau versi sopannya, sama seperti halnya kata benda, yakni dengan cara menambahkan でした (deshita) setelah kata sifat-na nya. Contoh:
- 好き : suki : suka → 好きでした : suki deshita : telah suka
- 有名 : yuumei : terkenal → 有名でした : yuumei deshita : telah/dulu terkenal
Contoh kalimat:
透明だった世界
Toumei datta sekai
Dunia yang telah/dulu transparan
ずっとあなたが好きだった
Zutto anata ga suki deshita
Aku (telah) selalu menyukaimuずっと前から好きでしたZutto mae kara suki deshitaAku selalu menyukaimu dari dulu
Cara Mengubah Kata Sifat-na Menjadi Bentuk Negatif Lampau
Untuk mengubah kata sifat-na ke dalam bentuk negatif lampaunya dengan cara menambahkan じゃなかった (janakatta) atau ではなかった (dewanakatta) saja setelah kata sifat-na nya. Contoh:
- 好き suki : suka → 好きじゃ / ではなかった : suki ja / dewanakatta : telah/dulu tudak suka
- 有名 : yuumei : terkenal → 有名じゃ / ではなかった : yuumei ja / dewa nakatta : telah/dulu tidak terkenal
Untuk versi sopannya adalah dengan menambahkan じゃ / ではありませんでした (ja / dewa arimasen deshita). Contoh:
- 好き suki : suka → 好きじゃ / ではありませんでした : suki ja / dewa arimasen deshita : telah/dulu tudak suka
- 有名 : yuumei : terkenal → 有名じゃ / ではありませんでした : yuumei ja / dewa arimasen deshita : telah/dulu tidak terkenal
Contoh kalimat:
この場所は有名じゃなかったKono basho wa yuumei janakattaTempat ini dulunya tidak terkenal最初、寿司が好きではありませんでしたSaisho, sushi ga suki dewa arimasen deshitaAwalnya, saya dulu tidak suka sushi
Nah gampang kan, sudah bisa dong mengkonjugasikan kata sifat-na, Oke, next kita bahas kata sifat-i
Kata sifat-i (い形容詞)
Kata sifat-i adalah kata sifat yang berakhiran huruf hiragana い (i) Misalnya : おいしい (oishii) : enak, 美しい (utsukushii) : indah, cantik, 白い (shiroi) : putih, 赤い (akai) : merah dan 青い (aoi) : biru. Perhatikan teman-teman semuanya ada huruf hiragana い (i) di akhirnya bukan? Lha, trus kirei dan yuumei kan juga ada huruf i di akhirnya? Nah itu dia kalau cuma dilihat dari romajinya saja sih nggak keliatan, tapi kalau dilihat dari tulisan bahasa Jepangnya maka akan kelihatan di dalam kata yuumei dan kirei itu tidak ada huruf hiragana い (i), yuumei dan kirei ditulis dengan kanji, seperti kata sifat berikut ini 有名 (yuumei)、綺麗 (kirei).Oke, begitulah ciri-ciri dari kata sifat-i yaitu kata sifat yang berakhiran huruf hiragana い (i) . Kalau sudah paham dengan ciri-cirinya berikutnya kita belajar mengkonjugasikannya ke berbagai bentuk seperti bentuk negatif, lampau dan negatif lampaunya.
Untuk mengubah kata sifat-i ke bentuk negatif kamu cukup buang huruf akhiran い (i) lalu tambahkan くない (kunai). Contoh:
Cara Mengubah Kata Sifat-i Menjadi Bentuk Negatif
- おいしい : oishii : enak → おいしくない : oishikunai : tidak enak
- 赤い : akai : merah → 赤くない : akakunai : tidak merah
Contoh kalimat:
その飴はおいしくないSono ame wa oishikunaiPermen itu tidak enak赤くない糸Akakunai itoBenang yang tidak merah
Cara Mengubah Kata Sifat-i Menjadi Bentuk Lampau
Cara mengubah kata sifat-i ke bentuk lampaunya ialah dengan cara membuang huruf akhiran い (i) lalu tambahkan かった (katta). Contoh:
- おいしい : oishii : enak → おいしかった : oishikatta : telah enak
- 面白い : omoshiroi : menarik → 面白かった : omoshirokatta : telah menarik
Contoh kalimat:
昨日の映画は面白かったKinou no eiga wa omoshirokattaFilm yang kemarin menarik (lampau)食べ物は美味しかったよTabemono wa oishikatta yoMakanannya enak lho (lampau)
Cara Mengubah Kata Sifat-i Menjadi Bentuk Negatif Lampau
- 高い : takai : tinggi, mahal → 高くなかった : takakunakatta : tadi/telah tidak tinggi, mahal
- 白い : shiroi : putih → 白くなかった : shirokunakatta : tadi/telah tidak putih
Contoh kalimat:
あの建物は高くなかったAno tatemono wa tatakunakattaBangunan itu (dulunya) tidak tinggiあの花は白くなかったAno hana wa shirokunakattaBunga itu (sebelumnya) tidak putih
Hmm gimana? Mudah bukan? Oh iya, ada 2 kata sifat-i yang berbeda konjugasinya, yaitu いい (ii) : bagus dan かっこいい (kakkoii) : keren, untuk いい (ii) bentuk negatifnya adalah よくない(yokunai) bukan
Konjugasi Kata Sifat Versi Sopan
Berikutnya kita akan belajar konjugasi versi sopannya guys. Nah, versi inilah yang biasanya diajarkan di buku-buku pelajaran pemula. Soalnya versi inilah yang harus sobat BJB gunakan ketika berbicara dengan orang yang tidak kita kenal dekat, atau di tempat umum.
Konjugasi Kata Sifat-na Versi Sopan
- Bentuk positif tinggal tambahkan です (desu) saja. Contoh: きれい (kirei) → きれいです (kirei desu)
- Bentuk negatif ganti じゃ / ではない (ja/dewanai) dengan じゃ / ではありません (ja/dewa arimasen). Contoh: きれいじゃ / ではない (kirei ja/dewa nai) → きれいじゃ / ではありません (kirei ja/dewa arimasen)
- Bentuk lampau ganti だった (datta) dengan でした (deshita). Contoh: きれいだった (kirei datta) → きれいでした (kirei deshita)
- Bentuk negatif lampau ganti じゃ / ではなかった (ja/dewanakatta) dengan じゃ / でありませんでした (ja/dewa arimasen deshita). Contoh: きれい じゃ / ではなかった (kirei ja/dewa nakatta) → きれい じゃ / ではありませんでした (kirei ja/dewa arimasen deshita)
Konjugasi Kata Sifat-i Versi Sopan
Untuk membuat kata sifat-i menjadi sopan caranya sangat mudah, sobat BJB tidak perlu mengganti apa-apa, cukup menambahkan kopula です (desu) saja. Dapat digunakan untuk konjugasi positif, negatif, lampau hingga negatif lampau.
- Bentuk positif. おいしい (oishii) → おいしいです (oishii desu)
- Bentuk negatif おいしくない (oishikunai) → おいしくないです (oishikunai desu)
- Bentuk lampau おいしかった (oishikatta) → おいしかったです (oishikatta desu)
- Bentuk negatif lampau おいしくなかった (oishikunakatta) → おいしくなかったです (oishikunakatta)
Selamat dengan menghafal semua ini, berarti kamu udah bisa menkonjugasiin kata benda, kata sifat-na dan kata sifat-i ke bentuk positif/lampau/negatif/negatif lampau lengkap dengan versi standar dan versi sopannya. Berikut ini adalah tabel rangkuman dari materi ini.
Konjugasi Kata Sifat
Bahasa Jepang
|
|||
positif | negatif | lampau | negatif lampau |
kirei | kirei ja/dewa nai | kirei datta | kirei ja/dewa nakatta |
kirei desu | kirei ja/dewa arimasen | kirei deshita | kirei ja/dewa arimasen deshita |
shiroi | shirokunai | shirokatta | shirokunakatta |
shiroi desu | shirokunai desu | shirokatta desu | shirokunakatta desu |
*biru adalah konjugasi kata sifat-na
*merah adalah konjugasi kata sifat-i
*ditandai dengan cetak tebal/bold adalah versi bentuk sopannya
saya mau tanya, kenapa suki datta artinya tlah suka. kenapa artinya bukan dulu suka? sedangkan di postingan sebelumnya yang tentang konjugasi kata benda, kodomo datta artinya dulu anak-anak..
BalasHapusArigatou sebelumnya, postingannya sangat membantu :)
karna didalam bahasa indonesia tidak ada perubahan tense masa lampau jadi untuk menggunakan kata keterangan waktu dulu/telah, kata apa yang dipakai tergantung situasinya dan keadaannya.
HapusMin, kalau kata sifat bisa diubah ke bentuk te?
BalasHapusbisa menjadi bentuk ~kute, misal shiroi menjadi shirokute, samui menjadi samukute, atarashii menjadi atarashikute. Tinggal ubah akhiran i menjadi kute.
HapusMin, boleh tanya lagi? Kata sifat na bisa ya diubah ke bentuk te juga?
BalasHapusUntuk membuat kata sifatnya menjadi bentuk te, cukup gampang, tinggal tambahkan で (de) setelahnya. Seperti: kirei de, yuumei de, zankoku de dll.
Hapusarigatou
BalasHapus@Ki-Chan Sankyuu kakak :D ganbarimasu.
BalasHapusNigiyaka termasuk kata sifat-na. Jadi bentuk negatifnya nigiyaka dewanai. Kalau positifnya ya Nigiyaka aja
BalasHapusMin itu kasual apa formal ?
BalasHapusMateri ini bentuk kasual kak. Untuk membuatnya menjadi bentuk sopan untuk kata sifat-na perubahannya seperti ini.
HapusJanai / dewanai ganti dengan dewa arimasen
Datta ganti dengan deshita
Janakatta / dewanakatta ganti dengann dewa arimasen deshita
Kalau untuk kata sifat-i tetap sama, kita tinggal menambahkan kopula desu saja.
Min kalo datta sama katta versi formalnya gimana ya ?
BalasHapusdatta jadi deshita dan kalau akhiran katta untuk kata sifat-i itu tinggal tambahkan desu aja, jadinya katta desu.
HapusMakasih bgt bang Miftah atas ilmunya 👌, sangat membantu:)
BalasHapusKalau untuk arimasen belakangnya perlu pakai desu jg gk?
BalasHapusTidak perlu kak^^
HapusSensei saya mau nanya, kenapa kata sifat-na di contoh kalimat konjugasi nya gak pake tambahan -na tapi di contoh sifat-na pake tambahan -na?
BalasHapusKarena tambahan -na hanya dipakai saat kata sifat-na bentuk positif non-lampau digabungkan dengan kata benda saja. Kalau hanya berdiri sendiri maka tidak ditambahkan tambahan -na. Begitu juga kalau bentuk negatif atau lampau, juga tidak pakai tambahan -na
HapusContoh nya di kata sifat-na biasa 'suki na hito', tapi di contoh yang lampau 'suki datta', kenapa gak jadi 'suki na datta?
BalasHapustolong penjelasan nya ya sensei
Kalau kata sifat i akhirnya berubah jadi na maksudnya apa? Misalnya 小さな、大きな dll. Sering denger di lagu tapi gatau arti perubahannya.
BalasHapus