Tahun Ajaran Baru di Jepang ( 入学式 )
Nah kalau sekarang di Indonesia sedang sibuk-sibuknya menghadapi ujian, di Jepang sedang penerimaan siswa baru lho.... Bagaimana suasana tahun ajaran baru di Jepang yah? Apakah ada sistem OSPEK juga seperti di Indonesia? Langsung disimak aja yuk 😉
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
Di Jepang, musim semi tidak hanya menandai telah tiba waktunya bagi berbagai macam bunga terutama bunga sakura untuk bermekaran. Tetapi juga menandai waktunya memasuki tahun ajaran baru. Upacara penyambutan siswa baru atau Nyuugakushiki dilaksanakan pada bulan April. Saat bunga sakura sedang mekar dengan indahnya.
Saat menghadiri Nyuugakushiki, siswa siswi menggunakan pakaian resmi dan berpakaian rapi. Mereka duduk di aula dan mendengarkan pidato yang berisi pesan – pesan dan harapan untuk menjadi lebih baik di tahun ajaran yang baru dengan khidmat.
Selain siswa-siswi baru yang harus mengikuti acara penyambutan, karyawan dan karyawati yang baru masuk ke sebuah perusahaan juga ada upacara semacam penyambutannya. Setiap bulan April perusahaan menyelenggarakan penyambutan karyawan baru. Seperti yang diadakan di sekolah-sekolah juga, karyawan baru yang mengikuti upacara ini memakai pakaian resmi yang rapi. Mereka mengikuti upacara dengan khidmat meski disertai rasa was-was bersiap menghadapi lingkungan baru di perusahaan.
Dan hari pertama anak baru masuk sekolah dasar di Jepang biasanya diantar oleh Bapak dan Ibunya. Nyuugakushiki dirayakan secara besar-besaran. Heboh pokoknya. Anak-anak kelas satu dan para orang tua murid kelas satu yang mengantarnya akan terlihat sangat rapih sekali.
Para orang tua biasanya mengenakan baju formal, berupa blazer atau jas, layaknya pakaian kalau kita ingin berangkat ke kantor. Sedangkan anak-anak tak kalah necisnya, baju dan tas ala nyuugakushiki pun akan banyak dipakai oleh anak-anak kecil yang baru masuk sekolah ini. Serta tak lupa TAS RANDOSERU baru sebagai ciri khas anak-anak yang baru masuk SD di Jepang.
Anak-anak SD di Jepang ternyata hanya diantar pada saat hari pertama mereka masuk SD saja, yaitu saat mereka baru menjadi kelas 1 atau anak baru. Setelah kenaikan ke kelas 2 sampai 6 mereka sama sekali tidak diantar oleh orang tua. Jadi pengalaman mengantar anak pertama kali ke sekolah bagi para orang tua di Jepang ya pada saat mereka masuk SD. Lalu setelah itu, para orang tua dilarang mengantar jemput anak-anak.
Anak SD di Jepang dibagikan masing-masing cover tas ransel warna kuning, priwitan serta alarm digital, bahkan juga mendapatkan topi kuning (topi ini sebagai tanda untuk anak kelas satu, agar menjadi pusat perhatian karena masih baru). Priwitan dan alarm adalah dua alat pelindung keamanan anak-anak SD di Jepang. Karena mereka pergi dan pulang tidak diantar jemput oleh orang dewasa maka alat-alat ini yang diharapkan bisa menjadi pelindung keselamatan mereka di jalan.
Bicara tentang pentingnya orang tua mengantar anak saat pertama kali sekolah memang sudah terbukti dasyatnya manfaat itu. Tapi tunggu dulu loh. Di Jepang ternyata bukan hanya mengantar anak pada hari pertama sekolah saja yang dirasa penting dan banyak manfaatnya, tapi sebelum hari pertama mengantar anak-anak ini ke sekolah pun juga dirasa penting. Bahkan sangat penting.
Jadi sebelum hari pertama masuk sekolah, sangat perlu untuk mengajak anak jalan-jalan menghapal rute, yaitu rute jalan dari rumah ke sekolah dan balik lagi dari sekolah ke rumah. Sangat tidak dianjurkan untuk melewati jalan tembus yang rutenya lebih dekat.
Karena jalan tembus yang lebih deket ke sekolah itu sangat berbahaya untuk dilalui oleh anak-anak sekolah nantinya, dan dilarang keras anak-anak melalui jalan itu. Kenapa? alasannya adalah jalannya terlalu sempit dan sepi karena jauh dari keramaian, dikhawatirkan anak-anak akan tersenggol kendaraan, diculik, dijahati, dsb.
Himbauan untuk menggunakan jalan yang lebih jauh atau memutar ternyata tertulis dalam lembaran dari sekolah. Selain itu ada juga loh himbauan lain kepada orang tua untuk memberi wejangan-wejangan kepada anak-anaknya sebelum masuk hari pertama sekolah, yaitu agar tidak boleh bicara serta tak boleh menerima barang atau makanan dari orang tidak dikenal, harus memberi pelajaran sampai anak paham benar tentang rambu-rambu di jalan, segera meniup priwitan atau memencet alarm apabila merasa dalam keadaan berbahaya, dan mengajarkan manner saat perjalanan berangkat dan pulang sekolah.
Lhoo ada yah manner saat berjalan? Iya dong! Manner itu seperti tidak boleh dorong-dorongan dan berisik saat di jalan, tidak boleh mengganggu hewan yang sedang diajak jalan oleh siempunya, tidak boleh memetik bunga di halaman rumah orang, tidak boleh membuang sampah di jalan, dan masih banyak lagi...!
Jadi peran orang tua itu bener-bener besar sekali ya, bukan saja memberi dukungan moril kepada anak-anaknya saat mereka di hari pertama sekolah tapi sebelumnya pun, yaitu ketika mereka melangkahkan kaki keluar rumah, selama di perjalanan, hingga sampai dengan selamat ke sekolah pun, wejangan bagaimana si anak harus bersikap dan bertindak serta bimbingan orang tua melalui latihan singkat jalan bersama menyusuri rute yang nanti akan dilalui agar si anak terbiasa dan merasa nyaman sehingga tidak bingung nantinya itu pun ternyata sangat besar sekali manfaatnya.
Sebagai tambahan, musim semi menandakan atau menyimbolkan tentang harapan yang baik. Setelah musim dingin yang dimana banyak tumbuhan yang sulit tumbuh dan hewan yang berhibernasi, datang musim semi yang menghangatkan dan mulai tumbuh berbagai macam tanaman di musim ini. Ditambah dengan mekarnya berbagai macam bunga, semakin menambah indahnya musim semi. Hal itu juga melambangkan harapan agar pada tahun ajaran baru nanti bisa menjadi lebih baik dan dilewati dengan hal-hal yang indah.
👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆
Sumber:
- http://himadol14.blogspot.co.id/2013/03/nyuugakushiki.html
- http://m.kompasiana.com/weedykoshino/di-jepang-inilah-yang-penting-sebelum-antar-anak-di-hari-pertama-sekolah_57903c8dc623bdd904de4aab
Wah,,,,, Yukito jadi teringat waktu pertama kali masuk sekolah. Mama Yukito bahkan sampai nungguin Yukito pulang. Dan Yukito juga jadi sering nengok ke jendela memastikan mama masih ada di sana 😂😂😂
Eh, tapi Yukito juga sering liat di beberapa anime, anak-anak SD nya menggunakan topi kuning dan membawa sempritan. Ternyata fungsinya seperti itu yah. Wah, salut deh sama Jepang.... Sip, Sampai jumpa di postingan selanjutnya... 🙌🙌🙌 Baibai~👋
Komentar
Posting Komentar